Jtizen – Lembaga Kajian Politik Regional (LKPR) merilis hasil survei mengenai kekuatan elektoral Bakal Calon Gubernur Jambi untuk Pemilu 2024 mendatang, Kamis, (10/8/2023).
Berdasarkan Survei yang dilakukan rentang waktu 25 Juli – 3 Agustus 2023 lalu, setidaknya ada enam nama teratas Bakal Calon Gubernur yang muncul terkait tingkat Popularitas, Akseptabilitas dan Elektabilitas.
Untuk tingkat Popularitas, Gubernur Jambi Al Haris masih berada di posisi puncak dengan 89,17 persen.
Diikuti oleh nama Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto dengan 75,33 persen dan Walikota Jambi Syarif Fasha dengan 62,50 persen.
Kemudian diposisi keempat ada nama Bupati Bungo Mashuri dengan 42,83 persen, lalu Bupati Batanghari Fadhil Arief dengan 39,67 persen serta Bupati Kerinci Adirozal 30,50 persen.
Direktur LKPR, Dr Noviardi Ferzi mengatakan bahwa tingkat popularitas dari para kandidat cenderung naik.
“Adirozal popularitasnya di wilayah Kerinci-Sungai Penuh, Ada peningkatan Mashuri karena dia Ketua Partai, juga Fadhil Arief faktor Ketua Partai, jadi popularitas itu meningkat,” ujarnya.
Sementara untuk Gubernur Jambi saat ini, Al Haris kata dia sangat wajar jika berada pada posisi puncak karena jabatannya sebagai Gubernur.
Kemudian untuk Romi dan Syarif Fasha juga naik dikarenakan faktor penyebaran baliho dan alat peraga yang sudah dipasang dimana-mana.
Untuk tingkat Akseptabilitas atau penerimaan, Al Haris juga berada di posisi teratas dengan 47,33 persen, Romi Hariyanto dengan 42,50 persen dan diikuti oleh Syarif Fasha diposisi ketiga dengan 39,17 persen.
Selanjutnya ada nama Mashuri dengan 26,67 persen, lalu Fadhil Arief dengan 21,50 persen dan Bupati Kerinci Adirozal 15,33 persen.
Sementara untuk Elektabilitas, Gubernur Al Haris tetap berada di posisi puncak yakni di angka 22,67 persen, Romi Hariyanto 15,50 persen dan Syarif Fasha dengan 12,33 persen.
Kemudian Bupati Bungo Mashuri dengan 9,50 persen, Fadhil Arief dengan 6,33 persen dan Bupati Kerinci Adirozal dengan 3,50 persen.
Survei dilakukan kepada 600 orang responden dengan 600 responden pembanding di 120 kecamatan dan 800 desa dengan margin of error +- 2% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Pengumpulan data survei sendiri dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan menggunakan tenaga terlatih.