Pindah Dari PAN, Hasan Mabruri Juga Tak Dapat Tiket di PKB

Hasan Mabruri, Mantan Politisi PAN (Jtizen/Anil Hakim)

Bagikan

Jtizen – Mantan kader Partai Amanat Nasional (PAN), Hasan Mabruri secara mengejutkan tidak masuk kedalam delapan nama Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Padahal, nama Hasan Mabruri sebelumnya masuk kedalam daftar Bacaleg yang diajukan oleh DPP PKB ke KPU RI pada Mei lalu.

Sekretaris DPW PKB Provinsi Jambi, Elpisina mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab tersingkirnya Hasan Mabruri dari daftar Bacaleg DPR RI PKB.

Ia pun menyampaikan, bahwa hal itu murni kewenangan DPP dan DPW PKB Provinsi Jambi tidak ikut ambil bagian dalam menentukan daftar nama tersebut.

“Jadi mengenai saudara Hasan Mabruri, sebenarnya masalah seleksi itu bukan kewenangan DPW tapi murni itu kewenangan DPP,” ujar Elpisina, Senin, (31/7/2023).

“Jadi kami DPW PKB tidak bisa mengintervensi, untuk siapa saja yang dicalonkan oleh DPP,” tambahnya.

Anggota DPRD Provinsi Jambi itu pun mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia dapatkan bahwa nama Hasan Mabruri digantikan oleh Paizal Kadni yang sebelumnya tidak masuk kedalam nama yang didaftarkan ke KPU.

“Informasi terakhir yang saya dapat bahwa memang saudara Hasan Mabruri ini tereliminasi, digantikan oleh nama yang sebelumnya tidak masuk Paizal Kadni,” ungkapnya.

Ditanya terkait penyebab gagalnya Hasan Mabruri menjadi Bacaleg DPR RI dari PKB, Elpisina pun tidak tahu pasti, namun bisa saja disebabkan oleh formasi Bacaleg yang diinginkan oleh DPP PKB.

“Saya pikir berkas sudah lengkap, semua tapi saya rasa semua Partai ingin caleg-caleg yang kuat, kuat dalam artian mempunyai massa,” jelasnya.

“Ntah apa penilaian DPP, yang jelas setahu saya DPP melakukan survei, karena yang mendaftar caleg PKB ini semua 16 orang,” lanjutnya.

Kendati demikian, ia menyebut jika delapan nama yang diakomodir saat ini juga belum final, artinya masih dapat berubah hingga DCT dari KPU.

“Delapan nama ini saja masih belum fix, karena ini belum DCT. Nomor urut masih bisa berubah, kemudian calon-calon masih bisa berubah, masih ada tahapan evaluasi,” tutupnya.

Baca Juga