JTIZEN.COM – Minangkabau dikenal luas sebagai tanah kelahiran tokoh-tokoh besar dalam sejarah Indonesia. Dari para proklamator seperti Bung Hatta hingga pejuang perempuan seperti Rahmah El Yunusiyah dan Rasuna Said, kontribusi masyarakat Minang terhadap bangsa ini tidak terbantahkan.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa perempuan berdarah Minangkabau juga pernah mendampingi para pemimpin negeri sebagai Ibu Negara dan Wakil Ibu Negara Republik Indonesia.
Berikut adalah tiga tokoh perempuan Minang yang perannya tidak bisa dilupakan dalam perjalanan sejarah kepemimpinan nasional :
- Fatmawati Soekarno: Penjahit Sang Saka, Pendamping Sang Proklamator
Fatmawati dikenal sebagai istri Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Ia lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah yang berasal dari Minangkabau. Meski lahir di perantauan, darah Minang yang mengalir dalam dirinya menjadikan Fatmawati sosok yang kuat dan berprinsip.
Ia bukan hanya mendampingi Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi juga meninggalkan jejak sejarah penting: menjahit sendiri bendera Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945. Fatmawati juga merupakan ibu dari Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
- Nelly Ilyas: Jurnalis, Istri Wapres, dan Putri Minang dari Batavia
Nelly Ilyas, yang kemudian dikenal sebagai Nelly Adam Malik, lahir di Batavia (sekarang Jakarta) pada 15 Mei 1925. Ia merupakan anak dari pasangan perantau asal Minangkabau, Datuk Ilyas dan Siti Zuleha. Kisah cintanya dengan Adam Malik bersemi saat keduanya bekerja di kantor berita Antara.
Mereka menikah pada tahun 1942, jauh sebelum Adam Malik menjabat sebagai Wakil Presiden ke-3 RI. Nelly bukan hanya pendamping, tetapi juga saksi perjalanan panjang sang suami dari jurnalis hingga menjadi tokoh penting Orde Baru.
- Mufidah Jusuf Kalla: Istri Wakil Presiden Dua Era
Lahir di Sibolga pada 12 Februari 1943, Mufidah Jusuf Kalla juga berasal dari keluarga Minangkabau yang merantau dari Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat. Ia mendampingi Jusuf Kalla saat menjabat sebagai Wakil Presiden pada dua periode berbeda, era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Selain dikenal sebagai ibu dari lima anak dan sejumlah cucu, Mufidah juga aktif dalam kegiatan sosial, khususnya pemberdayaan UMKM dan kerajinan nasional. Kehadirannya sebagai Wakil Ibu Negara mencerminkan sikap bersahaja sekaligus inspiratif khas perempuan Minang.
Ketiga perempuan ini bukan sekadar pendamping para pemimpin, tetapi juga sosok kuat yang mencerminkan nilai-nilai perempuan Minangkabau: tangguh, berprinsip, dan berdedikasi. Mereka adalah bukti nyata bahwa kontribusi perempuan Minang tak hanya hadir di balik layar, tetapi juga memberi warna dalam panggung sejarah bangsa Indonesia.