Iran Kembangkan Rudal Hipersonik, Diklaim Tembus Sistem Pertahanan

Ilustrasi rudal balistik Iran (dok. REUTERS/sepahnews.com/Handout via Reuters)

Bagikan

Teheran – Otoritas Iran mengumumkan tengah mengembangkan rudal hipersonik yang mampu menembus semua sistem pertahanan. Hal itu disampaikan Iran usai sebelumnya mengakui telah mengirimkan drone ke Rusia, yang kini menginvasi Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Kamis (10/11/2022), rudal hipersonik diketahui bisa mengudara dengan kecepatan melebihi lima kali lipat kecepatan suara. Sama seperti rudal balistik tradisional, rudal hipersonik juga bisa membawa muatan senjata nuklir.

Pengumuman soal pengembangan rudal hipersonik itu disampaikan oleh Komandan Unit Dirgantara Garda Revolusi Iran, Jenderal Amirali Hajizadeh, dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Iran, Fars.

“Rudal balistik hipersonik ini dikembangkan untuk menangkal tameng pertahanan udara,” klaim Hajizadeh dalam pernyataannya.

“Rudal itu akan mampu menembus semua sistem pertahanan antirudal,” sebutnya, sembari menyatakan keyakinan bahwa akan dibutuhkan bertahun-tahun untuk mengembangkan sistem yang mampu mencegat rudal hipersonik Iran itu.

“Rudal ini, yang menargetkan sistem antirudal musuh, merupakan lompatan generasi yang besar dalam sektor rudal,” ucap Hajizadeh.

Pengumuman itu disampaikan beberapa hari setelah Iran mengakui telah mengirimkan pasokan drone ke Rusia, namun sebelum Moskow menginvasi Ukraina. Teheran menegaskan tidak lagi mengirimkan drone ke Rusia sejak invasi dilancarkan.

Media terkemuka AS, The Washington Post, melaporkan pada 6 Oktober lalu bahwa Iran bersiap mengirimkan rudal ke Rusia. Teheran membantah laporan itu sebagai ‘sepenuhnya salah’.

Sementara itu soal rudal hipersonik, diketahui bahwa tidak seperti rudal balistik biasa, rudal jenis hipersonik mampu mengudara pada lintasan rendah di atmosfer Bumi dan berpotensi mencapai target dengan lebih cepat.

Tahun lalu, uji coba rudal hipersonik yang dilakukan Korut memicu kekhawatiran soal persaingan mendapatkan teknologi tersebut. Rusia saat ini diketahui memimpin persaingan dalam pengembangan rudal, yang diikuti oleh China dan Amerika Serikat (AS).

Rudal hipersonik juga sangat bisa bermanuver, yang menjadikan rudal jenis itu sulit untuk dilacak dan ditembak jatuh.

Saat negara-negara seperti AS mengembangkan sistem yang dirancang menjadi pertahanan dari rudal jelajah dan rudal balistik, kemampuan untuk melacak dan menjatuhkan rudal hipersonik masih menjadi pertanyaan.

Sumber : Detik

Baca Juga