Dibalik Layar Politik: Drakor Yang Mengungkap Rahasia Dunia Politik di Indonesia

Bagikan

Oleh : Abdhol Zikri

Istilah “drakor” atau drama Korea telah muncul dalam percakapan politik belakangan ini. Namun, istilah tersebut tidak berkaitan dengan drama Korea secara harfiah, melainkan digunakan oleh beberapa elit untuk menggambarkan ketegangan politik yang sedang meningkat.

Kata Drakor digunakan secara kiasan untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang sensasional dan terkadang di besar besarkan dalam kehidupan politik Indonesia.

Drama dimulai dari aliansi antara partai politik dan upaya politikus untuk memperlihatkan bahwa di negeri ini tidak ada yang benar-benar setia dalam persaingan kekuasaan.

Selanjutnya, tema dan konflik yang ada sangat menarik. Persaingan untuk menguasai dan memperoleh kekuasaan, beserta dengan intrik yang melibatkan, selalu menjadi fokus yang menarik perhatian.

Ini adalah zaman politik hiburan di mana para pemimpin politik harus menjadi aktor yang memikat. Mereka harus memerankan peran yang menarik bagi semua orang, dengan panggung politik mirip drama atau sinetron.

Permainan politik semakin dipengaruhi oleh dukungan media massa dan media sosial, yang memungkinkan kegaduhan politik tersebar luas. Saya mengakui bahwa perjalanan politik 2024 penuh dengan ketegangan dan tidak datar.

Masyarakat yang menjadi penonton merasa tegang dan penasaran dengan perkembangan yang akan terjadi selanjutnya. Lebih menariknya lagi, mereka juga ikut terlibat secara emosional, mulai dari kehebohan hingga masuk ke dalam panggung politik.

Tidak dapat disangkal bahwa belakangan ini, pelaksanaan pemerintahan negara telah diwarnai dengan berbagai trik dan intrik.

Berbagai taktik politik digunakan dengan beragam tujuan, seperti mempertahankan kekuasaan, melanjutkan program-program tertentu, memajukan politik dinasti, memperoleh keuntungan materi, dan memastikan masa depan generasi mendatang.

Bahkan, konstitusi pun kadang-kadang dimanipulasi demi mencapai tujuan yang lebih besar, oleh lembaga negara yang berperan sebagai rumah produksi bagi para pengambil keputusan.

Jika dilihat politik kita saat ini hampir sama dengan drama politik yang menyoroti orang-orang di depan layar, seperti drakor Aide atau Chief of Staff yang lebih menyoroti orang-orang di balik kesuksesan seorang tokoh politik.

Sementara politisi ahli dalam berperan, masyarakat menjadi penonton drama politik. Mereka tertawa atau bersedih, seperti menonton pertunjukan sandiwara. Namun, politik kita yang semakin kehilangan kualitasnya tampaknya lebih mirip drama atau sandiwara, dan kehilangan esensi dari politik yang cerdas serta memberi cahaya.

Drakor politik seperti “Chief of Staff,” telah berhasil menyajikan narasi yang kompleks tentang intrik politik, korupsi, dan perjuangan kekuasaan. Serial ini tidak hanya menawarkan hiburan semata tetapi juga memberikan pandangan kritis tentang bagaimana politik dijalankan di balik layar.

Serial ini menunjukkan bagaimana strategi, manipulasi, dan negosiasi adalah bagian integral dari politik, sesuatu yang sering kali tersembunyi dari pandangan publik.

Dalam konteks Indonesia, dimana politik sering kali menjadi arena penuh drama dan kontroversi, drakor bisa menjadi medium yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang mekanisme politik yang sesungguhnya.

Penonton dapat lebih memahami bagaimana keputusan dibuat, siapa yang memegang kekuasaan sesungguhnya, dan bagaimana berbagai kepentingan bertarung di balik layar. Serial seperti ini juga bisa membongkar praktik korupsi dan kolusi yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Mengapa Drakor Politik Relevan untuk Indonesia?

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan demokrasi terbesar ketiga, memiliki panggung politik yang dinamis dan sering kali penuh intrik. Isu-isu seperti korupsi, nepotisme, dan politik identitas masih mendominasi wacana publik.

Dalam konteks ini, drakor politik dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Selain itu, drakor politik dapat menjadi cermin bagi masyarakat untuk melihat realitas politik yang sebenarnya, sering kali berbeda dari apa yang dipertontonkan di media massa.

Misalnya, bagaimana media dikendalikan oleh kepentingan tertentu, bagaimana keputusan kebijakan sering kali dipengaruhi oleh lobi dan korupsi, serta bagaimana rakyat sering kali menjadi korban dari permainan politik para elit.

Mengungkap Rahasia di Balik Politik

  • Politik Dinasti dan Kekuasaan Keluarga

Salah satu rahasia terbesar dalam politik Indonesia adalah keberadaan politik dinasti. Meskipun Indonesia adalah negara demokrasi, fenomena politik dinasti di mana kekuasaan politik diwariskan dalam keluarga masih sangat kuat.

Banyak tokoh politik dan pejabat tinggi di Indonesia yang berasal dari keluarga yang sama, menunjukkan bagaimana kekuasaan politik sering kali dikendalikan oleh kelompok-kelompok tertentu.

  • Koalisi dan Perebutan Kekuasaan

Politik Indonesia juga ditandai dengan dinamika koalisi yang kompleks. Karena tidak ada partai yang cukup dominan untuk memerintah sendiri, pembentukan koalisi menjadi keharusan. Namun, koalisi ini sering kali tidak stabil dan didasarkan pada kepentingan jangka pendek daripada visi bersama.

Akibatnya, perebutan kekuasaan dan negosiasi di balik layar menjadi sangat intens. Contohnya seperti partai Gerindra, yang dulu di anggap sebagai oposisi sekarang telah menjadi koalisi demi mendapatkan sebuah kekuasaan.

Oleh karena itu, masyarakat harus aktif dan paham tentang politik. Semua warga negara tidak boleh mengabaikan politik. Mereka harus cerdas dalam melihat tindakan politisi di tengah panggung politik saat ini.

Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Jambi (UNJA)

Baca Juga