Kampung Mantap, Program Inovasi Pemprov Jambi Wujudkan Sungai Batanghari Bersih

Kadis DLH Varial Adhi dan Kabid PPKL Asnelly Bersama Perangkat Desa Tanjung Menanti Bungo (Jtizen/DLH Provinsi Jambi)

Bagikan

Jtizen – Semangat untuk kembali mengembalikan Sungai Batanghari bersih terus diupayakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui program-program inovatif yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Salah satunya melalui Program Kampung Mantap yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, yang merupakan bagian dari Gerakan Sungai Batanghari Bersih inisiasi dari Gubernur Jambi Al Haris.

Program Kampung Mantap yang telah memasuki tahun kedua pada 2023 ini, merupakan program yang berusaha menyentuh langsung Masyarakat Provinsi Jambi, khususnya Masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Batanghari.

DLH Provinsi Jambi mencatat setidaknya terdapat 424 Desa yang tercatat berada di bantaran Sungai Batanghari dan anak Sungai-nya.

Bukannya tanpa korelasi, keberadaan Desa atau pemukiman Masyarakat dalam mewujudkan cita-cita Sungai Batanghari Bersih memiliki peran sangat vital.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Asnelly Ridha Daulay, menyebut bahwa penyumbang terbesar dari seluruh pencemaran Sungai Batanghari adalah limbah Rumah Tangga, dalam hal ini adalah zat-zat yang berasal dari kotoran manusia, seperti Nitrogen, Fosfor, dan senyawa kimia lainnya.

Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi yang diwujudkan dengan perubahan kebiasaan Masyarakat terhadap Sungai Batanghari menjadi perhatian utama DLH dan Pemerintah Provinsi Jambi.

Dengan demikian, Program Kampung Mantap hadir sebagai salah satu wujud upaya untuk mencapai tujuan mewujudkan Sungai Batanghari Bersih, cita-cita Gubernur Jambi Al Haris serta Masyarakat Jambi secara umum.

Program Kampung Mantap sejatinya merupakan upaya edukasi dan sosialisasi dari Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kepada Masyarakat khususnya yang berada di sekitar Sungai Batanghari, untuk bisa lebih aktif memperhatikan kondisi air sungai terpanjang di Pulau Sumatera itu.

Namun, sebagai apresiasi kepada Masyarakat yang telah berupaya memberi perhatian lebih kepada Sungai Batanghari, Pemprov Jambi bersama DLH Provinsi Jambi kembali menggelar Lomba kampung Mantap 2023.

Pada tahun ini, sebanyak 25 Desa ikut menjadi peserta perlombaan Kampung Mantap 2023, dimana perlombaan telah mencapai tahap penilaian.

“Lomba kampung mantap sudah pada tahap penilaian, Insya Allah awal Desember ini ada acara penyerahan piagam lombanya. Yang rencananya akan dilaksanakan di Kabupaten Bungo,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Varial Adhi Putra, Kamis (23/11/2023).

Menghadirkan inovasi dari pada tahun sebelumnya, Kadis DLH itu menyebut bahwa pada tahun ini Pemerintah Desa turut berperan aktif mewujudkan Program kampung Mantap di daerahnya, yang diantaranya ada yang mengeluarkan Perdes (Peraturan Desa) terkait aturan masyarakat desa dan hubungannya dengan Sungai Batanghari.

Di samping itu, untuk semakin menarik minat generasi muda agar bisa semakin berperan aktif, DLH juga menyertakan lomba tambahan seperti Lomba Fotografi yang erat kaitannya dengan generasi muda.

Sementara itu, terkait Program Kampung Mantap Anggota DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata, mengungkapkan walaupun mendukung penuh, program ini harus terus dilakukan tidak cukup hanya satu kali setahun.

“Kalau bisa ini kegiatan dilaksanakan setiap hari, bukan hanya satu kali dalam setahun,” ujarnya.

Terkait hal tersebut Kabid PPKL DLH Provinsi Jambi, Asnelly R. Daulay, menjelaskan bahwa Lomba Kampung Mantap memang telah rutin digelar tiap tahun, akan tetapi upaya edukasi dan sosialisasi juga terus dilakukan oleh pihak DLH ke Desa-desa binaan.

Ia menyebut nantinya desa-desa binaan yang telah melewati dua tahun akan dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan.

Sampai saat ini setidaknya sudah terdapat 48 desa yang menjadi desa binaan dari 424 Desa yang tercatat berada di sekitar Kawasan Sungai Batanghari.

Kepada kawan-kawan media, Asnelly menegaskan bahwa upaya mewujudkan Batanghari Bersih merupakan kerja kolektif bersama yang membutuhkan bantuan dan keterlibatan banyak pihak, mulai dari individu, Masyarakat, korporasi, LSM, Akademisi, dan Pemerintah.

Baca Juga