Jtizen – Sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Aktivis Kota Jambi, melakukan penutupan Lomba Dance yang viral menampilkan dance atau tarian yang tak pantas.
Penutupan yang dilakukan Ormas dan Aktivis Kota Jambi itu, merupakan respon dari viralnya penampilan dance yang tidak sesuai dengan norma dan nilai budaya Jambi bahkan agama.
Dalam penutupan acara Lomba tersebut hadir Front Persaudaraan Islam Kota Jambi, Gabungan Ormas Melayu Jambi, Raden Melayu Jambi, Laskar Pemuda Seberang, Serambi Serumpun Melayu, serta Penggiat dan Pemerhati Adat Melayu Jambi.
Arizal, Ketua Front Persaudaraan Islam Kota Jambi menyebut bahwa Ormas, Aktivis, Penggiat, dan Pemerhati Budaya Melayu Jambi sangat terlukai dengan diadakannya acara yang jauh dari adat dan budaya Melayu Jambi itu.
Ia menyebut jangan sekali-sekali menampilkan budaya dan adat yang menyimpang dengan Budaya Melayu Jambi, bahkan Agama dan Akidah Masyarakat Jambi, seperti pemahaman LGBT+.
“Jambi masih banyak laskar-laskar yang hatinya peduli dengan adat dan budaya Jambi,” tegas Arizal.
Arizal menambahkan bahwa pemahaman penyimpang seperti LGBT+ dan sejenisnya tidak memiliki tempat di negeri Jambi.
“Silahkan, kalua mau coba silahkan, dimanapun kalian menunjukkan eksistensi, kami siap mengepalkan tangan!” tambah Arizal.
Sementara Ketua Laskar Jambi Pemuda Seberang, Ami Hafizi, menegaskan bahwa mereka mengutuk keras acara-acara yang menampilkan budaya dan pemahaman yang menyimpang seperti tarian-tarian LGBT+.
Acara itu pun segera dibubarkan oleh Ormas dan Aktivis yang hadir dengan mencabut spanduk dan atribut-atribut yang ada di Lokasi.