Jtizen, Batanghari – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari, yang terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Batanghari, menerima laporan tertulis Literasi dan Numerasi Pelajar Kabupaten Batanghari dari Tanoto Foundation.
Melalui program yang disebut PINTAR itu, hal itu berfokus pada pendidikan dasar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Batanghari menjadi lebih baik.
Terkait laporan itu, Wakil Bupati Batanghari, Bakhtiar mengapreasiasi Tanoto Foundation yang menurutnya telah ikut serta dalam usaha untuk memajukan Dunia Pendidikan di Kabupaten Batanghari melalui Program PINTAR.
Disamping itu, Wabup Batanghari itu juga mengucapkan apresiasinya terhadap Tanoto Foundation, dimana tak hanya kerjasama mereka dalam program PINTAR, tetapi juga kesediaan membantu penanganan Stunting di Batanghari melalui Program SIGAP.
Terkait Indikator numerasi SD, literasi SMP dan numerasi SMP yang masih belum mencapai batas yang baik, Pemerintah Kabupaten Batanghari akan merancang kebijakan, serta rencana pelaksanaannya.
“Pemerintah Kabupaten Batanghari akan merancang kebijakan, berupa Peraturan Bupati (Perbup) yang disertai rencana aksi untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi di Kabupaten Batanghari,” tutur Bakhtiar saat audiensi di Ruangan Kerja Sekretaris Daerah, Rabu (25/01/2023).
Kemudian, untuk Program SIGAP, Bakhtiar berharap nantinya program tersebut bisa berkolaborasi dengan Program lain dalam Penurunan Angka Stunting di Batanghari.
Sementara itu, dalam kesempatan itu, Distric Coordinator (DC) Tanoto Founfation, Yudha Priana menyampaikan capaian sampai saat ini, dari Program PINTAR di Kabupaten Batanghari kepada Wabup Bakhtiar.
Dia mengungkapkan bahwa hingga saat ini ada 24 sekolah yang diintervensi oleh program Tanoto Foundation, dimana menyasar sebanyak 254 Kepala Sekolah dan guru, serta ada sebanyak 7.128 siswa SD/SMP yang telah merasakan dampak Program PINTAR.
Yudha menerangkan bahwa hasil dari tim monitoring evaluasi Tanoto Foundation, terdapat 32 Fasda di Kabupaten Batanghari masuk 79% Grade A dan 21% Grade B.
“Sementara untuk dampak dari (keluaran, red) program budaya baca, pengembangan karakter, dan media pembelajaran, masih membutuhkan perhatian bersama,” ujar Yudha.