Zaenal Abidin, Sosok Pecinta Sungai yang Gigih Jaga Kelestarian Alam Batanghari

Bagikan

JTIZEN.COM – Ditengah maraknya pencemaran sungai dan praktik penangkapan ikan yang merusak ekosistem, muncul sosok sederhana yang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga kelestarian alam.

Dia adalah Zaenal Abidin, pria berusia 62 tahun asal Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, yang dikenal sebagai pemerhati dan pencinta lingkungan, khususnya ekosistem sungai.

Saat ditemui awak media di rumahnya yang asri dan jauh dari keramaian, sekitar satu kilometer dari jalan utama, Zaenal tampak duduk santai bersama sang istri, Ratna (54 tahun).

Di momen itu, Kapolsek Pemayung AKP Nauli Harahap bersama beberapa personel juga tengah melakukan patroli rutin untuk mencegah aktivitas ilegal di aliran sungai, seperti praktik menubo dan memutas air untuk menangkap ikan.

Menyambut tamu dengan ramah, Zaenal menceritakan awal mula kepeduliannya terhadap sungai. Kecintaannya bermula ketika ia bergabung dengan Persatuan Ikan Hias Provinsi Jambi.

Dari hobi tersebut, ia banyak berinteraksi dengan pejabat daerah dan semakin memahami pentingnya menjaga kelestarian sungai yang menjadi habitat berbagai jenis ikan, termasuk ikan hias.

“Rumah kami dikelilingi aliran anak sungai. Selain bertani, saya juga aktif memantau sungai karena ini sumber kehidupan,” ujarnya.

Zaenal mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi sungai saat ini. Menurutnya, berbagai jenis limbah pabrik serta aktivitas masyarakat yang tidak bertanggung jawab menyebabkan pencemaran serius.

Praktik menubo (meracuni air), memutas (mengalirkan bahan berbahaya ke sungai), dan penggunaan setrum telah menyebabkan banyak ikan mati, termasuk ikan-ikan kecil yang seharusnya menjadi bibit ekosistem.

“Kalau airnya tercemar, usaha kerambah kami juga terancam. Ikan mati, sungai rusak, kami yang menggantungkan hidup dari sungai pun kesulitan,” keluhnya.

Meski perjuangannya dilakukan secara mandiri, Zaenal tidak sepenuhnya sendiri. Pemerintah Kabupaten Batanghari memberikan bantuan tag boat untuk membantunya melakukan patroli sungai dan menindak praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan.

Kapolsek Pemayung AKP L. Nauli Harahap membenarkan peran aktif Zaenal dalam menjaga sungai. Ia mengakui bahwa laporan Zaenal sering membantu pihak kepolisian dalam melakukan pengawasan.

“Benar, Pak Zaenal sering melapor jika ada warga yang menubo atau menyetrum ikan. Saat ini kami rutin melakukan razia di sepanjang sungai, dan hasilnya cukup positif. Aktivitas ilegal semakin berkurang,” jelas Kapolsek.

Nauli juga mengimbau masyarakat agar meninggalkan cara-cara merusak dalam mencari ikan. Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam kelestarian ekosistem sungai.

“Mari kita jaga sungai bersama. Ambil manfaatnya dengan cara yang benar agar alam tetap lestari,” pesannya.

Zaenal berharap pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup, dan perusahaan yang beroperasi di sekitar aliran sungai lebih serius dalam melakukan pengawasan.

Ia menginginkan sungai tetap menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar tanpa harus khawatir terhadap pencemaran limbah.

“Kami hanya ingin sungai tetap bersih dan lestari. Ini sumber kehidupan bagi kami,” pungkasnya.(*)

Baca Juga